MAKALAH RESIKO KECELAKAAN KESEHATAN
RESIKO KECELAKAAN DI RUMAH SAKIT
1.
Sengatan listrik
Terkena sengatan listrik atau kesetrum sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian
seketika. Arus listrik yang melewati tubuh akan merusakkan jaringan tubuh
seperti saraf, otot, serta dapat mengacaukan kerja jantung. Pada korban
tersengat (kesetrum) listrik korban sering kali jatuh pingsan, mengalami henti
napas, denyut jantung tak teratur atau bisa jadi malah berhenti sama sekali, dan
mengalami luka bakar yang luas.
Berikut ini yang harus anda
lakukan untuk menangani korban yang tersengat listrik adalah :
1)
Lihat
keadaan sekitar dan kondisi korban
Perhatikan terlebih dahulu
kondisi si korban dan sekitarnya. Lihat apakah korban masih terhubung dengan
aliran listrik atau tidak. Jangan terburu-buru langsung menyentuh atau memegang
si korban. Jika korban masih terhubung dengan listrik, bisa jadi kita akan ikut
kesetrum, walhasil kita jadi ikut menjadi korban.
2)
Matikan
sumber lisrik
Cari sumber listriknya dan
matikan. Jika tidak bisa, singkirkan sumber listrik dari tubuh korban
menggunakan benda yang tidak mengantarkan listrik, semisal kayu, plastik, atau
karet.
3)
Pindahkan
korban
Jika lokasi kejadian tidak
aman, pindahkan korban ke tempat lain, lalu segera bawa korban ke pusat layanan
medis terdekat. Bisa juga dengan menghubungi nomor darurat agar si korban
dijemput.
4)
Lakukan
perawatan
Sambil menuju atau menunggu
bantuan medis datang, baringkan korban dalam posisi telentang. Posisi kaki
diatur agar lebih tinggi dari kepala untuk mencegah terjadinya shock. Periksa
pula pernapasan dan denyut jantungnya. Jika jantung atau napas korban terhenti,
Anda bisa melakukan tindakan cardio pulmonal resuscitation (CPR), dengan
catatan Anda menguasai teknik ini.
2.
Faktor
Kimia
Petugas di tempat
kerja kesehatan yang sering kali kontak dengan bahan kimia dan obat-obatan
seperti antibiotika, demikian pula dengan solvent yang banyak digunakan dalam
komponen antiseptik, desinfektan dikenal sebagai zat yang paling karsinogen.
Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatif terhadap
kesehatan mereka. Gangguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis
kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak,
dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton). Bahan toksik (
trichloroethane, tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup atau terserap
melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian.
Bahan korosif (asam dan basa) akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang
irreversible pada daerah yang terpapar.
A.
Pencegahan
:
1) ”Material
safety data sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk diketahui
oleh seluruh petugas untuk petugas atau tenaga kesehatan laboratorium.
2) Menggunakan
karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah tertelannya bahan kimia
dan terhirupnya aerosol untuk petugas / tenaga kesehatan laboratorium.
3) Menggunakan
alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium)
dengan benar.
4) Hindari
penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.
5) Menggunakan
alat pelindung pernafasan dengan benar.
3.
Mencegah kebakaran
a.
Pastikan
alarm kebakaran berfungsi di setiap lantai di rumah. Lebih baik lagi bila alarm
dipasang di dekat tiap kamar tidur. Tes setiap alarm setiap bulan dan ganti
baterainya paling tidak setahun sekali.
b.
Pastikan
kegiatan memasak di rumah aman. Gulunglah lengan baju ketika memasak dan jangan
memasak dengan lengan baju yang panjang dan longgar. Jangan biarkan anak-anak
bermain di sekitar kompor atau membantu mengerjakan tugas dapur yang
menggunakan kompor.
c.
Simpan
korek api di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak. Tutup setiap stop
kontak yang ada dalam jangkauan anak-anak. Hindari kabel yang rusak atau
terkelupas dan perbaiki dengan segera. Matikan setrika dan gulung kabelnya
segera ketika sudah tidak digunakan. Jangan lupa untuk menyimpannya jauh dari
jangkauan anak-anak.
d.
Hati-hati
ketika merokok. Jika masih ada anggota keluarga yang merokok, hindari
melakukanya di dalam rumah. Jangan lupa celupkan ujung puntung rokok ke air
sebelum membuangnya ke tempat sampah. Lebih baik lagi bila kita bisa
menghentikan kebiasaan merokok.
e.
Simpan
tabung pemadam kebakaran di tempat-tempat strategis dan pastikan seluruh
anggota keluarga mengetahui cara penggunaannya.
RESIKO KECELAKAAN DI MASYARAKAT
1.
Factor
resiko pada sektor kehutanan
Pekerjaan pada sector kehutanan termasuk beresiko karena
dalam prosesnya banyak kegiatan yang mengandung bahaya / menggunakan peralatan
yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.
Contohnya pada operasi beresiko tinggi seperti :
Contohnya pada operasi beresiko tinggi seperti :
a.
pekerjaan memanjat pohon : resiko terjatuh,
cadera
b. pembersihan
pohon tumbang : resiko tertimpa batang pohon / cedera, penggunaan mesin
gergaji, pemotongan batang secara manual dengan kampak
c.
penanggulangan kebakaran hutan : asap - gangguan
pernapasan, iritasi mata
kegiatan yang
beresiko pada proses pemanenan :
a.
penebangan dengan gergaji mesin & manual
b.
merobohkan pohon cut-up / tergantung
c.
pemotongan batang & cabang secara manual
(kampak, golok tebas) dan gergaji mesin
d.
pembagian batang secara mekanik, pengangkutan
2.
Factor
resiko pada sector pertanian
Pekerjaan di sector
pertanian termasuk beresiko karena banyak menggunakan produk2 kimia serta
peralatan dengan mesin / perlatan tajam. Contohnya ketika menggunakan pestisida
pada tanaman, secara tidak sengaja dapat tertelan / pun masuk melalui saluran
pernapasan. Penggunaan pupuk berlebihan juga beresiko untuk kesehatan manusia.
Lokasi perkebunan/pertanian pun menentukan tingkat resiko. Perkebunan yang ada
di lereng yg curam dapat menyebabkan tanah longsor dan menurunkan daya resap
air. Maka dari itu pekerjaan pada sector ini perlu menerapkan manajemen resiko
sehingga dapat mencegah dampak yg tidak diinginkan.
3.
Faktor
resiko pada sektor transportasi
Manajemen resiko pada sector transportasi
dapat digunakan untuk menguji apakah system yg digunakan sudah cukup aman.
Factor yg dapat menentukan keamanan transportasi antara lain: kondisi
geografis, rute, cuaca, kondisi alat transportasi (perawatan), sarana penunjang
dan factor pengemudi (meliputi kecakapan berkendara, pengetahuan, dan
kesehatan).
RESIKO KECELAKAAN DI RUMAH
1.
Mencegah kebakaran
f.
Pastikan
alarm kebakaran berfungsi di setiap lantai di rumah. Lebih baik lagi bila alarm
dipasang di dekat tiap kamar tidur. Tes setiap alarm setiap bulan dan ganti
baterainya paling tidak setahun sekali.
g.
Pastikan
kegiatan memasak di rumah aman. Gulunglah lengan baju ketika memasak dan jangan
memasak dengan lengan baju yang panjang dan longgar. Jangan biarkan anak-anak
bermain di sekitar kompor atau membantu mengerjakan tugas dapur yang
menggunakan kompor.
h.
Simpan
korek api di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak. Tutup setiap stop
kontak yang ada dalam jangkauan anak-anak. Hindari kabel yang rusak atau
terkelupas dan perbaiki dengan segera. Matikan setrika dan gulung kabelnya
segera ketika sudah tidak digunakan. Jangan lupa untuk menyimpannya jauh dari
jangkauan anak-anak.
i.
Hati-hati
ketika merokok. Jika masih ada anggota keluarga yang merokok, hindari
melakukanya di dalam rumah. Jangan lupa celupkan ujung puntung rokok ke air
sebelum membuangnya ke tempat sampah. Lebih baik lagi bila kita bisa
menghentikan kebiasaan merokok.
j.
Simpan
tabung pemadam kebakaran di tempat-tempat strategis dan pastikan seluruh
anggota keluarga mengetahui cara penggunaannya.
2.
Mencegah keracunan
- Kenali zat-zat yang bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama yang mungkin terkandung dalam kosmetik, pupuk, sabun pencuci piring, detergen, dan zat pelapis furnitur.
- Belilah produk-produk dengan kemasan yang aman bagi anak-anak, biasanya dengan pengaman pada tutupnya.
- Letakkan produk-produk berbahan kimia berbahaya jauh dari jangkauan anak-anak, misalnya di tempat penyimpanan yang tinggi ayau di kabinet yang terkunci. Jangan menggunakan wadah makanan untuk menyimpan obat-obatan.
- Awasi anak-anak ketika berdekatan dengan produk-produk berbahan kimia berbahaya.
- Gunakan produk berbahan kimia sesuai aturan pakai dan jangan mencampur dua produk atau lebih karena bisa menimbulkan reaksi kimia.
- Ikuti aturan pakai dan simpan dengan baik obat-obatan setelah digunakan. Segera buang obat-obatan yang sudah kadaluarsa. Jangan membuang obat-obatan yang sudah kadaluarsa ke dalam toilet, kecuali bila diperbolehkan pada petunjuk penggunaannya.
3.
Menghindari luka karena pisau dapur
a.
Selalu
gunakan ukuran dan jenis pisau yang tepat untuk pekerjaan yang kita lakukan.
Hal ini mempermudah pekerjaan kita sekaligus membuatnya lebih aman. Gunakan
talenan untuk memotong bahan-bahan makanan dan jangan memegang bahan makanan di
tangan ketika memotongnya. Bengkokkan jari-jari ketika memotong bahan makanan
dan jauhkan jari dari mata pisau.
b.
Terkadang,
perhatian kita teralih oleh dering telepon, suara televisi, atau suara
anak-anak ketika sedang menggunakan pisau. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi
bahkan menimbulkan kecelakaan.
c.
Biarkan
pisau yang terjatuh jatuh ke lantai, jangan mencoba menangkapnya karena
berbahaya.
d.
Perhatikan
dimana kita meletaqkkan pisau. Jangan meletakkan pisau di tepi talenan atau
meja karena bisa terjatuh dan melukai orang lain. Jangan meletakkan lap di atas
pisau atau meletakkan pisau di dalam wastafel dapur. Bila ada orang yang
mengambil lap atau meraih ke dalam wastafel, orang tersebut bisa terluka.
e.
Simpanlah
pisau yang sedang tidak digunakan di tempat penyimpanan khusus pisau, bukan di
laci dapur. Bila ada anak-anak di rumah, pastikan tempat penyimpanan tersebut
jauh dari jangkauan mereka.
f.
Selalu
ingatkan anak-anak untuk tidak berlarian di dapur. Bila anak-anak sudah cukup
besar untuk menggunakan pisau, ajarkan mereka aturan keselamatan dalam
menggunakannya. Tunjukkan juga cara memegang pisau yang benar, yaitu mata pisau
selalu mengarah ke bawah.
Comments
Post a Comment