Posts

Showing posts from October, 2015

Keseimbangan pada stroke

Image
Gangguan Keseimbangan Pada Pasien Stroke Pasien dengan Stroke akan mengalami banyak gangguan-gangguan yang bersifat fungsional. Gejala stroke dapat bersifat fisik, psikologis, dan atau perilaku. Gejala fisik paling khas adalah hemiparalisis, kelemahan, hilangnya sensasi pada wajah, lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh, kesulitan bicara dan atau memahami (tanpa gangguan pendengaran), kesulitan menelan dan hilangnya sebagian penglihatan di satu sisi. Kelemahan ektremitas sesisi, kontrol tubuh yang buruk serta ketidak stabilan pola berjalan merupakan aspek-aspek pada pasien stroke yang tidak terpisahkan. Kelemahan dari lengan, kedua tungkai, kelemahan sebagian otot-otot wajah merupakan hal umum yang terjadi pada pasien stroke. Walaupun demikian, itu semua berhubungan dengan masalah pada otot-otot aksial yang melemahkan kontrol tubuh dan proses berjalan. Pasien dengan stroke juga akan mengalami berbagai gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan berdiri pada pasi

koordinasi otot

Pengertian Koordinasi otot adalah kondisi di mana terjadinya gangguan pada otak kecil yang bertugas untuk mengatur dan mengendalikan serangkaian gerakan yang dilakukan oleh anggota badan dan keseimbangan nya. penyakit ini akan menimbulkan penderitanya tidak dapat melakukan aktivitas nya dengan baik. Beberapa penyebab terjadinya koordinasi otot : Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada otot anak-anak. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.   referensi:  http://

Alergi Obat

Alergi Obat Alergi obat merupakan reaksi alergi dimana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan (abnormal) terhadap obat-obatan tertentu yang di konsumsi oleh seseorang. alergi Lateks adalah getah dari tanaman karet (Hevea brasiliensis) yang digunakan untuk membuat berbagai barang yang sering ditemukan sehari-hari. Alergi lateks adalah reaksi hipersensitivitas terhadap protein yang ditemukan dalam lateks karet alam.

Perdarahan

Perdarahan Pendarahan seringkali di alami seseorang di akibatkan oleh ruda paksa (trauma), maupun penyakit yang di deritanya yang membuat dirinya mengalami pendarahan baik pendarahan luar maupun pendarahan dalam. Pengertian Perdarahan Perdarahan adalah suatu kejadian dimana keluarnya darah dari pembuluh darah, yang diakibatkan pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh ruda paksa (trauma) atau penyakit. Jenis Perdarahan 1.     Perdarahan Luar Perdarahan luar yaitu keluarnya darah dari dalam tubuh yang membuat darah tersebut dapat terlihat dari luar tubuh, adapun biasanya darah tersebut berwarna merah terang atau merah tua dan keadaan darah tersebut biasanya mengalir, memancar dan merembes seperti titik embun. Itu semua tergantung dari jenis pembuluh darah yang rusak. Jika yang rusak adalah pembuluh arteri (pembuluh nadi), maka darah memancar dan berwarna merah terang. Jika yang rusak adalah pembuluh vena (pembuluh balik), maka darah meng

Laporan Pendahuluan Patah Tulang (Fraktur)

Image
Pengertian dan jenis jenis patah tulang   Pengertian Patah Tulang (Fraktur) Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya -(Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001) Fraktur atau patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh -(Reeves C.J, Roux G & Lockhart R, 2001). Jenis fraktur Complete fraktur (fraktur komplet), patah pada seluruh garis tengah tulang,luas dan melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang. Closed frakture (simple fracture), tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih utuh. Open fracture (compound frakture / komplikata/ kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi: Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm. Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang eks

Pengkajian luka

Image
Menurut Carville (1998), Pengkajian luka meliputi : 1. Type luka 2. Type Penyembuhan 3. Kehilangan jaringan 4. Penampilan klinis 5. Lokasi 6. Ukuran Luka 7. Eksudasi 8. Kulit sekitar luka 9. Nyeri 10. Infeksi luka 11. Implikasi psikososial 1. Jenis Luka a. Luka akut yaitu berbagai jenis luka bedah yang sembuh melalui intensi primer atau luka traumatik atau luka bedah yang sembuh melalui intensi sekunder dan melalui proses perbaikan yang tepat pada waktu dan mencapai hasil pemulihan integritas anatomis sesuai dengan proses penyembuhan secara fisiologis. b. Luka kronik, adalah terjadi bila proses perbaikan jaringan tidak sesuai dengan waktu yang telah diperkirakan dan penyembuhannya mengalami komplikasi, terhambat baik oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik yang berpengaruh kuat pada individu, luka atau lingkungan. Atau dapat dikatakan bahwa luka kronis merupakan kegagalan penyembuhan pada luka akut. 2. Type Penyembuhan a. Primary Intention, Jika terdapat kehil

Jenis Luka

Jenis-jenis luka digolongkan berdasarkan : 1. Berdasarkan sifat kejadian , dibagi menjadi 2, yaitu luka disengaja (luka terkena radiasi atau bedah) dan luka tidak disengaja (luka terkena trauma). Luka tidak disengaja dibagi menjadi 2, yaitu : a. Luka tertutup : luka dimana jaringan yang ada pada permukaan tidak rusak (kesleo, terkilir, patah tulang, dsb). b. Luka terbuka : luka dimana kulit atau selaput jaringan rusak, kerusakan terjadi karena kesengajaan (operasi) maupun ketidaksengajaan (kecelakaan). 2. Berdasarkan penyebabnya , di bagi menjadi : a. Luka mekanik (cara luka didapat dan luas kulit yang terkena) 1) Luka insisi ( Incised wound ), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Luka dibuat secara sengaja, misal yang terjadi akibat pembedahan. 2) Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura setelah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (ligasi). 3) Luka memar ( Contusion Wound ), adalah luka yang tidak disengaja terjadi akibat benturan oleh suatu t

PENILAIAN TINGKAT KESADARAN

A. Composmentis       : Baik / sempurna B. Apathis                  : Perhatian berkurang C. Samnolent             : Mudah tertidur walaupun sedang di ajak bicara D. Supor                     : Dengan rangsangan yang kuat masih memberikan respon gerakan E. Soporocoma          : Hanya tinggal reflek cornea (sentuhan kapas pada kornea akan menutup   kelopak mata F. Coma                     : Tidak memberi respon sama sekali                  PENILAIAN TINGKAT KESADARAN MENURUT GLASCOW SCALA (GCS) A. RESPON MOTORIK             - Mengikuti perintah verbal       : 6             - Dapat melokasi nyeri              : 5             - Fleksi (menarik)                      : 4             - Fleksi abnormal                      : 3             - Ekstensi                                : 2             - Tidak ada respon                  : 1 B. RESPON VERBAL             - Orientasi waktu, tempat, orang baik   : 5             - B

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Image
stirahat Istirahat adl suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar Tidur tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto, 2006). Fisiologi tidur Hipotalamus : Hipokreatin (oreksin) SAR : Katekolamin (terjaga) SBR : Serotonin (tidur) Pusat tidur yang utama terletak di hipotalamus. Hipotalamus mensekresi hipokreatin (oreksin) yang menyebabkan seseorang terjaga juga mengalami tidur  rapid eye movement . Prostaglandin D2, L –triptopan, dan faktor pertumbuhan membantu mengatur tidur (Mc Cance and Huether, 2006 cit Potter & Perry, 2009) Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang